Read This When You Want To Give Up

 I keep listing the reasons why I can't kill myself. And each day it gets shorter. Still, I live. Liking my job, taking care of others, set goals, and actually achieved it. All while still wanna die. So I try to understand, what's exactly in my brain. What's I'm looking for. What's the drive that gets me up every morning. Why I'm in constant pain. Maybe I'm just dramatic, a little bit melancholy. I know what I want is for the pain to stop. And I need to know where the bleeding is to stop it. What and who hurts me. Or No matter what and who, when and how, I need to accept and forgive. Forgive that I can't change the past, I can't change people. Accept that I only can control myself. To tough up and not let it hurts. Maybe this is not about me. Maybe the what and the who weren't aware that they hurt me. It's like a circle. While they tried to protect themselves, they unintentionally hurt others. The fact that I wanna die since 4th grade and sti

Taiyaki Kun Apprentice!


Kalau kamu pencinta kuliner Jepang tapi belum pernah mencoba jajanan yang satu ini, well this might be your sign to try one. Taiyaki adalah jajanan semacam Dorayaki, namun berbentuk ikan. Kue ini dipanggang dalam cetakan ikan dan diberi isian krim atau pasta berbagai rasa. Rasa originalnya tentu saja Azuki atau kacang merah. Begitu sampai di Jakarta, Taiyaki berevolusi dengan rasa-rasa lainnya.

Sebelum kita bercerita lebih jauh, pastikan dulu kamu nggak membayangkan es krim ikan yang ada di Sevel. Karena keduanya adalah eksistensi yang berbeda, baik dari isi, kulit, maupun rasa.


Biasanya gue cuma menemukan Taiyaki di festival Jepang, bersamaan dengan jajanan Jepang-jepangan lainnya. Sampai suatu ketika gue menemukan Taiyaki Kun yang memiliki kedai dekat tongkrongan gue. Bahkan gue bisa berkenalan dengan kokoh-kokoh bos Taiyaki dan berkesempatan mencoba produk-produk Taiyaki Kun yang baru sebelum launching. Istilahnya, jadi lidah percobaan.

Tapi, sensasi makan Taiyaki di tempat nongkrong sangat jauh berbeda dengan makan Taiyaki di festival Jepang. Jadi, berangkatlah gue ke Ennichisai 2017 di Blok M kemari. Ternyata, hampir tiap tahun gue ke Ennichisai. Dan setiap tahun, Ennichisai selalu serupa namun tak sama. Ada aja pengalaman baru yang muncul bikin Ennichisai nggak pernah membosankan.

Perbedaan Ennichisai tahun ini dengan tahun lalu adalah... gue jadi anak magang Taiyaki Kun! Anak magang cabutan, sih, sebenernya. Soalnya gue lebih sering kabur keliling festival daripada di stand. Kalau pun di stand, gue suka dimarahin karena bikin bingung hiks, aku cuma mau membantu kokoh :(

Karena kerjanya bohong-bohongan, cuma teriak-teriak manggil pelanggan dan foto-foto candid, dibayarnya pun seadanya. Cuma pakai 3 porsi Taiyaki! Bahkan yang satu itu terpaksa dikasih gue karena kulitnya sobek pas lagi dipindahin ke etalase. Huh, masa dibayar pake Taiyaki reject. Eh, tapi rasanya gak berubah, kok.  Plus pas tutup stand dibawa keliling dan dijajanin sama kokoh.

Kamu nggak perlu nunggu festival Jepang kalau mau nyobain Taiyaki. Langsung aja dateng ke jalan U di sebrang Binus Syahdan atau pesan via Go Food. Sekarang bahkan Taiyaki Kun punya varian rasa Oreo, loh. Penasaran pasti, kan?