Apa Kabar, Bo?

  Apa kabar, Bo? Kemarin saya ke Gramedia. Sanctuary saya pas jaman SD. Dulu waktu Hero Swalayan masih ada di Gatot Subroto. Biasanya saya ke sana setelah ngumpulin duit jajan seminggu dan bisa buat beli komik. Ngga seperti sekarang, dulu banyak komik yang sampul plastiknya terbuka, jadi saya puas-puasin baca sebelum akhirnya beli cuma satu.  Jaman itu majalah Bobo tidak setipis sekarang. Apalagi pas edisi khusus, tebalnya bisa ngalahin kamus. Hahaha, bercanda ya, Bo. Bobo benar-benar teman bermain dan belajar saya, ada beberapa dongeng dunia yang sampai detik ini saya masih ingat. Ada juga dongeng lokal yang jadi favorit saya. Mungkin penulis Bobo sudah lupa, ada sebuah cerpen, yang memuat cerita ibu petani yang asik bekerja hingga anaknya kelaparan. Saya ingat ada syairnya: tingting gelinting, perutku sudah genting, kelaparan mau makan. Saya kemudian meniru syair tersebut dan dimarahin Mama. Beliau bilang, ngga pantas didenger orang. Oh ya, Bo. Mama adalah orang yang berjasa...

lluvia #25

'you can love me, you know.'
'no, i wont.'
'still in love with him?'
'it's not in love. but, yes. the love stay. You might should leave me.'

Dear sir, i found this boy, he's crazy about me. He have nothing but want to give me everything. His heart, is all mine.

No, dont tell me to run to him. Even if im not fall over heels to you, i got nothing for this boy.

But sir, i see me in his eyes. How i longing for you. How i give my all to you. Yes, you take me for granted. Like i to him.

He ask me to love him. I dont have any since its all yours.

It was rain when he tried to reach my hand. It was you i have in mind when i sat beside him.

Sir, im afraid im okay with you not around. Sir, have i crossed on your mind?

I wish for a rainy day. It's always rain whenever i am sad. You can guess it, im no longer sad over you.

Sir, i'll treasure us.

Comments