Apa Kabar, Bo?

  Apa kabar, Bo? Kemarin saya ke Gramedia. Sanctuary saya pas jaman SD. Dulu waktu Hero Swalayan masih ada di Gatot Subroto. Biasanya saya ke sana setelah ngumpulin duit jajan seminggu dan bisa buat beli komik. Ngga seperti sekarang, dulu banyak komik yang sampul plastiknya terbuka, jadi saya puas-puasin baca sebelum akhirnya beli cuma satu.  Jaman itu majalah Bobo tidak setipis sekarang. Apalagi pas edisi khusus, tebalnya bisa ngalahin kamus. Hahaha, bercanda ya, Bo. Bobo benar-benar teman bermain dan belajar saya, ada beberapa dongeng dunia yang sampai detik ini saya masih ingat. Ada juga dongeng lokal yang jadi favorit saya. Mungkin penulis Bobo sudah lupa, ada sebuah cerpen, yang memuat cerita ibu petani yang asik bekerja hingga anaknya kelaparan. Saya ingat ada syairnya: tingting gelinting, perutku sudah genting, kelaparan mau makan. Saya kemudian meniru syair tersebut dan dimarahin Mama. Beliau bilang, ngga pantas didenger orang. Oh ya, Bo. Mama adalah orang yang berjasa mengenal

lluvia #23

'I heard you re in love.'
'Am I?'
'Yes, you are.'
'With you?'
'No, silly. With that boy.'
'I don't wanna get over you.'

'What's about that boy?'
'I like to see he smiles. Just like yours.'
'That's what i like about you. Is he nice?'
'He doesn't make me cry. Not yet.'
'You should let him know that you love him.'
'I love you.'

'I don't wanna get over you.'
'You should. Im no good for you.'
'I am not enough for you.'
'Stop.'
'I tried. And I failed.'

'Find your happiness. With that boy.'
'I need no one to be happy.'
'That's good.'
'If I with him, did your offer still on?'
'What? No. Forget that. Lets just be you and be me. Not a friend, not a lover, not an enemy, not a stranger.'
'Then what?'
'Tell him your feeling.'
'I don't wanna get over you.'
'You will.'
'No, I wont.'

I see a hope. One that you can't gave me.

Comments