Apa Kabar, Bo?

  Apa kabar, Bo? Kemarin saya ke Gramedia. Sanctuary saya pas jaman SD. Dulu waktu Hero Swalayan masih ada di Gatot Subroto. Biasanya saya ke sana setelah ngumpulin duit jajan seminggu dan bisa buat beli komik. Ngga seperti sekarang, dulu banyak komik yang sampul plastiknya terbuka, jadi saya puas-puasin baca sebelum akhirnya beli cuma satu.  Jaman itu majalah Bobo tidak setipis sekarang. Apalagi pas edisi khusus, tebalnya bisa ngalahin kamus. Hahaha, bercanda ya, Bo. Bobo benar-benar teman bermain dan belajar saya, ada beberapa dongeng dunia yang sampai detik ini saya masih ingat. Ada juga dongeng lokal yang jadi favorit saya. Mungkin penulis Bobo sudah lupa, ada sebuah cerpen, yang memuat cerita ibu petani yang asik bekerja hingga anaknya kelaparan. Saya ingat ada syairnya: tingting gelinting, perutku sudah genting, kelaparan mau makan. Saya kemudian meniru syair tersebut dan dimarahin Mama. Beliau bilang, ngga pantas didenger orang. Oh ya, Bo. Mama adalah orang yang berjasa...

Nadya Sabran: first hijaber in kpop world





Hijabellove penggemar Korean pop nggak boleh ketinggalan mengenal Nadya Sabran. Karena, Nadya punya banyak cerita soal pengalamannya manggung bareng Kpop Idol, langsung di Korea Selatan! Mahasiswa Hubungan International, UIN Jakarta ini juga punya banyak project seru lainnya, loh.

Hallo Nadya, cerita dong gimana bisa satu stage dengan Kpop Idol? Aku tuh baru suka Kpop di tahun 2009, dan seperti semua orang yang ngefans pada suatu hal, kita jadi ingin terlibat dan memahami lebih banyak. Dari situ mulai ada keinginan untuk bisa pergi ke Korea Selatan, suka nge-cover lagu-lagu di Youtube juga. Sampai akhirnya coba-coba ikut kompetisi. Itu pun nggak langsung menang, waktu 2NE1 Global Cover Contest 2011 cuma masuk 40 besar. Tahun depannya pas Big Bang Global Cover Contest 2012, baru deh menang juara pertama sing cover.

Ada kendala nggak ketika kamu manggung dan mengenakan hijab? Awalnya ada perasaan takut, karena akibat kejadian 9/11, di Korea Selatan juga sempat terjadi pembakaran Al Quran. Alhamdulillah, semua pihak di Kpop World Festival sangat membantu aku. Sebenernya dari mereka menyediakan make up dan hair do. Tapi karena aku berhijab jadi cuma make up aja. Serunya lagi, waktu aku di make-up itu, cowok-cowok pada nurut saat aku minta keluar ruangan. Dari situ aku ngerasain yang namanya toleransi beragama.

Berencana untuk jadi musisi professional? Untuk saat ini nggak ada. Kebetulan aku suka nyanyi, kalau ada yang suka karya aku, yuk kita sama-sama berkreasi.

Nah, Kpop Idol kan stylish banget tuh, gimana pendapat kamu tentang muslimah yang makin fashionable sekarang? There’s always good news and bad news. Good news-nya, ini bikin banyak orang lebih tertarik pada hijab, dan pandangan kalau hijaber itu kaku perlahan udah nggak ada lagi. The bad news is, sebagai hijaber kita juga harus tanamkan kalau hijab bukan sekedar trend aja. Mau gaya seperti apapun, berhijab itu kewajiban.

Ada nggak sosok muslimah yang kamu jadikan panutan? It should be my mom. Beliau ngajarin aku kalau beragama itu nggak cuma soal teori, tapi juga gimana kita menerapkannya ke dalam kehidupan.

Selanjutnya mau bikin project apalagi nih? Aku nggak pernah sendirian kalau bikin project, kayak kemarin juga dibantu Aziz, Iman, atau Marwah. Aku tau banget ada banyak orang yang ngefans sama Kpop, jadi sekarang aku mau bikin professional fangirling.

found her: nadyasabran.com
Teks dan foto: Shinta
for Hijabella magazine vol. 2