Apa Kabar, Bo?

  Apa kabar, Bo? Kemarin saya ke Gramedia. Sanctuary saya pas jaman SD. Dulu waktu Hero Swalayan masih ada di Gatot Subroto. Biasanya saya ke sana setelah ngumpulin duit jajan seminggu dan bisa buat beli komik. Ngga seperti sekarang, dulu banyak komik yang sampul plastiknya terbuka, jadi saya puas-puasin baca sebelum akhirnya beli cuma satu.  Jaman itu majalah Bobo tidak setipis sekarang. Apalagi pas edisi khusus, tebalnya bisa ngalahin kamus. Hahaha, bercanda ya, Bo. Bobo benar-benar teman bermain dan belajar saya, ada beberapa dongeng dunia yang sampai detik ini saya masih ingat. Ada juga dongeng lokal yang jadi favorit saya. Mungkin penulis Bobo sudah lupa, ada sebuah cerpen, yang memuat cerita ibu petani yang asik bekerja hingga anaknya kelaparan. Saya ingat ada syairnya: tingting gelinting, perutku sudah genting, kelaparan mau makan. Saya kemudian meniru syair tersebut dan dimarahin Mama. Beliau bilang, ngga pantas didenger orang. Oh ya, Bo. Mama adalah orang yang berjasa...

I'm Here Always

I wish I was there the day you left
they said you said goodbye
I know I was harsh
I never ever meant to make you cry
But I was scared
I didn't realize the passion in your eyes
You had to follow your deams
And I was left to stand by


Cause I never wanted you to be broken
And I never said the words unspoken
Why didn't I say I'm sorry


It seemed like yesterday
Your hand was in mine
The words you said to me
They won't escape my mind
If I could go back in time
And just rewind that moment
I'd change everything
It wouldn't be the same
But I never got the chance


I Hear your voice it's saying
It's all ok
Take the pain away
I'm here always

- the adamant

Saya kira cocok sekali kalau tuan memberikan lagu ini pada saya. Karena i'm here always.