Sabtu

Saturday is supposed to be fun and the most awaited day of the week. Tapi semua berubah sejak negara api menyerang. Some time months before, gue anxious ketika Sabtu datang. Beda dengan orang-orang yang baru anxious menjelang Senin, dulu gue selalu seneng menjelang Senin karena berarti kerja lagi, Lalu, apa yang gue lakukan untuk membuat Sabtu kembali menyenangkan? Setelah berhasil mengumpulkan energi, Sabtu pertama gue menuruni air terjun. Apakah ini kegilaan atau memang gue sedang membutuhkan distraksi, tapi eksplorasi pertama ini seakan membangunkan gue dari koma panjang bertahun-tahun. Berhari-hari merasakan chest pain, gue kira, umur berhasil mengalahkan kesehatan gue dan mungkin gue juga punya penyakit jantung seperti mama? Pun ketika dibawa menuruni air terjun, nyeri di dada tidak terasa. Memang sudah lama gue curiga itu hanyalah psikosomatik. Efek di badan karena pikiran. Lantas ketika dibawa bertualang, rasa sakit itu justru hilang. Sayangnya efek adrenalin sirna beberapa hari

lluvia #13

Tak ada yang lebih indah daripada hujan. Saat ia mengetuk jendela mendahului matahari pagi.
Satu dua tiga rintik airnya memenuhi udara. Membangunkan ku dari mimpi.
Mimpi tentang mu. Masih tentang mu. Selalu tentang mu.
Hujan kembali menyadarkan ku. Kita tidak nyata. Kamu tidak untuk selamanya. Aku harusnya mengejar mimpi, bukan terikat padamu.
Sayang, aku cuma gadis yang jatuh cinta. Menutup mata atas benar salah. Mendengar hanya suara mu. Menatap hanya senyumanmu.
Apalah arti mimpi dan cita cita. Ketika kamu ada dihadapanku, bahagia.
Sisa air di dedaunan mengantar ku pada persimpangan. Bertahan karena kamu, atau pergi mengejar mimpi. Dua duanya meragukan.
Atau memang aku yang tidak bisa berdamai dengan kenyataan?
Pagi ini hujan. Aku masih rindu.

Published with Blogger-droid v2.0.9

Comments