Apa Kabar, Bo?

  Apa kabar, Bo? Kemarin saya ke Gramedia. Sanctuary saya pas jaman SD. Dulu waktu Hero Swalayan masih ada di Gatot Subroto. Biasanya saya ke sana setelah ngumpulin duit jajan seminggu dan bisa buat beli komik. Ngga seperti sekarang, dulu banyak komik yang sampul plastiknya terbuka, jadi saya puas-puasin baca sebelum akhirnya beli cuma satu.  Jaman itu majalah Bobo tidak setipis sekarang. Apalagi pas edisi khusus, tebalnya bisa ngalahin kamus. Hahaha, bercanda ya, Bo. Bobo benar-benar teman bermain dan belajar saya, ada beberapa dongeng dunia yang sampai detik ini saya masih ingat. Ada juga dongeng lokal yang jadi favorit saya. Mungkin penulis Bobo sudah lupa, ada sebuah cerpen, yang memuat cerita ibu petani yang asik bekerja hingga anaknya kelaparan. Saya ingat ada syairnya: tingting gelinting, perutku sudah genting, kelaparan mau makan. Saya kemudian meniru syair tersebut dan dimarahin Mama. Beliau bilang, ngga pantas didenger orang. Oh ya, Bo. Mama adalah orang yang berjasa mengenal

How To Boost Your Instagram Reach Without Ads

I've been asked about this several times, and I think it would be best if I just write this down and give the link on social. Basically, semua gue lakukan berdasarkan sistem try and error, karena sering kali Instagram menambahkan hal baru dan mengurangi hal-hal yang membuat kita nyaman. Just like Facebook. Since kita akan bicara soal reach dalam Instagram, maka gue berasumsi jika kita telah switch ke Instagram business profile.

Create A Persona
Sebenernya, apakah akun bisnis lo di Instagram as a brand atau as an influencer, hal mendasar yang harus lo tetapkan adalah sebagai siapa lo berbicara di akun ini. Ambil contoh akun Instagram @indonesiamenyeduh menempatkan dirinya sebagai teman yang bisa ngasih rekomendasi soal tempat-tempat ngopi. Gaya bahasa, pemilihan kata, dan tone penulisan pun beda banget dengan akun personal gue @shintahimura. Gue yang aslinya ansos, bisa baik hati dan ramah saat jadi Minko. Makanya nggak heran kalau akun Indonesia Menyeduh bisa difollow belasan ribu orang sementara akun personal gue gak sampe 900an.

 

Menciptakan persona yang tepat dengan audience sasaran kita bisa membuat organic reach meningkat karena audience akan dengan senang hati terhubung dengan konten kita.

Quality Over Quantity
Lo mungkin suka bertanya-tanya, berapa sering harus ngepost di Instagram demi bisa terlihat oleh audience. Jawabannya adalah secukupnya. Lo gak perlu ngepost sehari 3 kali kayak minum obat, apalagi jika lo bukan kurator konten. Hal yang paling penting dibanding jumlah adalah kualitas dari image yang akan lo tampilkan. Jika kita bicara kualitas, berarti kemampuan fotografi, pengeditan gambar, juga alat fotografi, memegang peranan penting.

Cuma punya kamera ponsel? Nggak masalah. Gunakan rule of third, set angle antara objek dan cahaya, and my secret recipe is: foto yang menampilkan wajah, cenderung mendapatkan engagement dan reach yang lebih tinggi.


All Out With The Story
Instagram story adalah channel terbaik untuk mendapatkan reach organic di Instagram. Kabar angin yang berhembus, orang-orang sekarang lebih sering ngepost Instastory dibandingkan foto pada feed. Nah, pertanyaannya apakah kamu masih malas menggunakan feature-feature Instagram Story for the sake of aesthetic?

pake hashtag biar keliatan
Alasan Instagram story lebih sering dikonsumsi Instapeople adalah karena ia otentik, real time, dan seringkali tanpa editing. Kemampuannya lenyap dalam 24 jam juga bikin orang-orang lebih nyaman mengekspos kehidupannya. Mereka lupa kalau ada fitur screen capture ><

ajak main polling biar akrab
Agar Instagram story bisa terlihat oleh banyak orang, ada baiknya menggunakan feature hashtag dan geo tag pada tampilan story kita. Masalahnya gak semua orang mau pake hashtag di Insta story, soalnya bikin tampilan nggak bagus. Geo tag punya fungsi yang sama dengan hashtag, dan akan menambah keterlihatan story kita saat lokasi tersebut dicari oleh user.

Cobain juga sticker-sticker yang ada pada feature Insta Story seperti polling, question, gif sticker, dll, supaya orang-orang tertarik buat take action di Insta Story kita. Bikin Instagram Template juga cara bagus untuk menambah eksposur dan bikin akun kita nggak ketinggalan trend.

Hal lain yang juga nggak boleh dilupakan saat ngoprek-oprek Instagram Business profile adalah insight. Cuma dengan memahami insight kita bisa tau siapa audience kita dan bagaimana cara terbaik untuk membangun hubungan dengan mereka. Toh pada akhirnya Instagram bukanlah sekedar platform untuk pamer siapa yang lebih bahagia. Tapi lebih kepada bagaimana kita bisa membuat dunia menjadi lebih baik melalui platform yang kita punya.

Punya jurus lain supaya Instagrammu lebih keliatan tanpa mengeluarkan sepeser uang? Share di kolom komentar ya :)

Comments