I've been asked about this several times, and I think it would be best if I just write this down and give the link on social. Basically, semua gue lakukan berdasarkan sistem
try and error, karena sering kali Instagram menambahkan hal baru dan mengurangi hal-hal yang membuat kita nyaman.
Just like Facebook
. Since kita akan bicara soal
reach dalam Instagram, maka gue berasumsi jika kita telah
switch ke Instagram
business profile.
Create A Persona
Sebenernya, apakah akun bisnis lo di Instagram
as a brand atau
as an influencer, hal mendasar yang harus lo tetapkan adalah
sebagai siapa lo berbicara di akun ini. Ambil contoh akun Instagram @indonesiamenyeduh menempatkan dirinya sebagai teman yang bisa ngasih rekomendasi soal tempat-tempat ngopi. Gaya bahasa, pemilihan kata, dan
tone penulisan pun beda banget dengan akun personal gue @shintahimura. Gue yang aslinya ansos, bisa baik hati dan ramah saat jadi Minko. Makanya nggak heran kalau akun Indonesia Menyeduh bisa difollow belasan ribu orang sementara akun personal gue gak sampe 900an.
Menciptakan persona yang tepat dengan
audience sasaran kita bisa membuat
organic reach meningkat karena
audience akan dengan senang hati terhubung dengan konten kita.
Quality Over Quantity
Lo mungkin suka bertanya-tanya, berapa sering harus ngepost di Instagram demi bisa terlihat oleh
audience. Jawabannya adalah secukupnya. Lo gak perlu ngepost sehari 3 kali kayak minum obat, apalagi jika lo bukan kurator konten. Hal yang paling penting dibanding jumlah adalah kualitas dari image yang akan lo tampilkan. Jika kita bicara kualitas, berarti kemampuan fotografi, pengeditan gambar, juga alat fotografi, memegang peranan penting.
Cuma punya kamera ponsel? Nggak masalah. Gunakan
rule of third,
set angle antara objek dan cahaya,
and my secret recipe is: foto yang menampilkan wajah, cenderung mendapatkan
engagement dan
reach yang lebih tinggi.
All Out With The Story
Instagram story adalah channel terbaik untuk mendapatkan reach organic di Instagram. Kabar angin yang berhembus, orang-orang sekarang lebih sering ngepost Instastory dibandingkan foto pada
feed. Nah, pertanyaannya apakah kamu masih malas menggunakan
feature-feature Instagram Story
for the sake of aesthetic?
|
pake hashtag biar keliatan |
Alasan Instagram story lebih sering dikonsumsi Instapeople adalah karena ia otentik,
real time, dan seringkali tanpa
editing. Kemampuannya lenyap dalam 24 jam juga bikin orang-orang lebih nyaman mengekspos kehidupannya. Mereka lupa kalau ada fitur
screen capture ><
|
ajak main polling biar akrab |
Agar Instagram story bisa terlihat oleh banyak orang, ada baiknya menggunakan
feature hashtag dan
geo tag pada tampilan story kita. Masalahnya gak semua orang mau pake
hashtag di Insta
story, soalnya bikin tampilan nggak bagus.
Geo tag punya fungsi yang sama dengan
hashtag, dan akan menambah keterlihatan
story kita saat lokasi tersebut dicari oleh
user.
Cobain juga
sticker-sticker yang ada pada
feature Insta Story seperti
polling, question, gif sticker, dll, supaya orang-orang tertarik buat
take action di Insta Story kita. Bikin Instagram Template juga cara bagus untuk menambah eksposur dan bikin akun kita nggak ketinggalan
trend.
Hal lain yang juga nggak boleh dilupakan saat ngoprek-oprek Instagram Business profile adalah
insight. Cuma dengan memahami
insight kita bisa tau siapa
audience kita dan bagaimana cara terbaik untuk membangun hubungan dengan mereka. Toh pada akhirnya Instagram bukanlah sekedar
platform untuk pamer siapa yang lebih bahagia. Tapi lebih kepada bagaimana kita bisa membuat dunia menjadi lebih baik melalui
platform yang kita punya.
Punya jurus lain supaya Instagrammu lebih keliatan tanpa mengeluarkan sepeser uang?
Share di kolom komentar ya :)
Comments
Post a Comment