Apa Kabar, Bo?

  Apa kabar, Bo? Kemarin saya ke Gramedia. Sanctuary saya pas jaman SD. Dulu waktu Hero Swalayan masih ada di Gatot Subroto. Biasanya saya ke sana setelah ngumpulin duit jajan seminggu dan bisa buat beli komik. Ngga seperti sekarang, dulu banyak komik yang sampul plastiknya terbuka, jadi saya puas-puasin baca sebelum akhirnya beli cuma satu.  Jaman itu majalah Bobo tidak setipis sekarang. Apalagi pas edisi khusus, tebalnya bisa ngalahin kamus. Hahaha, bercanda ya, Bo. Bobo benar-benar teman bermain dan belajar saya, ada beberapa dongeng dunia yang sampai detik ini saya masih ingat. Ada juga dongeng lokal yang jadi favorit saya. Mungkin penulis Bobo sudah lupa, ada sebuah cerpen, yang memuat cerita ibu petani yang asik bekerja hingga anaknya kelaparan. Saya ingat ada syairnya: tingting gelinting, perutku sudah genting, kelaparan mau makan. Saya kemudian meniru syair tersebut dan dimarahin Mama. Beliau bilang, ngga pantas didenger orang. Oh ya, Bo. Mama adalah orang yang berjasa...

lluvia #20

12.10.2011
'Tunggu sebentar,' si pemuda tidak percaya dengan telinganya. Benarkah apa yang dikatakan gadis di depannya ini?
'Kamu ingin saya ada di sisimu agar lelaki itu bisa tenang bersamamu?' ucapnya berusaha mengerti.

A week ago
'You know, sometimes I think if you have a boyfriend, we can make a good affair. I mean, i'm not the only one who is cheated.' gadis itu selalu ragu. Kapan lelakinya bergurau, kapan ia serius
'I'm gonna find someone to be my boyfriend, then. So we can make an affair.'
'Hahaha, yes! Yes!'
'I'm confused, you said, ‘we can make an affair’. Didn’t we already started?' tanya si gadis.
Lelaki itu tersenyum, 'What affair? Saya dan kamu hanya bertukar kata, sesekali makan bersama, atau kebetulan satu arah. Saya mengantarmu pulang, kamu mendengarkan cerita saya. Cuma itu kan?'
'Benarkah? How about parts when I hugged you, and once or twice you hold my hand?' kening si gadis berkerut, oh sungguh membingungkan.
'Ataukah, saya hanya satu dari banyak lengan yang terbiasa memelukmu?'
'That is something I'm not gonna tell.' senyum jenaka muncul di bibir lelaki itu. Senyum yang memerangkap hati si gadis.

2013
'Tuan,' gadis itu menulis, 'Berbilang pemuda menawarkan hatinya untuk saya. Namun saya tidak bisa memberikan hati yang tetap menggenggammu erat. Hati saya memilih sendiri siapa yang hendak ia kenang, saya berusaha sekuat tenaga, dan tetap kalah'. Lantas ia melipat secarik kertas itu dan menyimpannya ke dalam toples. Bersama carikan kertas lainnya. Hujan menyisakan setapak basah.