Read This When You Want To Give Up

 I keep listing the reasons why I can't kill myself. And each day it gets shorter. Still, I live. Liking my job, taking care of others, set goals, and actually achieved it. All while still wanna die. So I try to understand, what's exactly in my brain. What's I'm looking for. What's the drive that gets me up every morning. Why I'm in constant pain. Maybe I'm just dramatic, a little bit melancholy. I know what I want is for the pain to stop. And I need to know where the bleeding is to stop it. What and who hurts me. Or No matter what and who, when and how, I need to accept and forgive. Forgive that I can't change the past, I can't change people. Accept that I only can control myself. To tough up and not let it hurts. Maybe this is not about me. Maybe the what and the who weren't aware that they hurt me. It's like a circle. While they tried to protect themselves, they unintentionally hurt others. The fact that I wanna die since 4th grade and sti

choose to be happy

Saya kenal rekan kerja yang satu ini hanya beberapa bulan. Sepanjang bulan yang singkat itu, ia terus mengeluhkan pekerjaannya. Gaji, fasilitas, jobdesk, tingkah bos dan rekan kerja lainnya.
Ia lebih tidak bahagia dari saya, ketika itu.Dan ketidakbahagiaannya tercermin keluar. Ia tampak lusuh, tidak menarik, jarang tersenyum dan seriiing banget ngedumel.
Barusan saya bertemu dia di arena konser. Ia menangkap tangan saya yang menggapai-gapai udara. Perlu beberapa detik bagi saya untuk mengenalinya. Bahkan saya baru ingat namanya sekarang ini.
Apa yang berubah? Pancaran auranya. Ia sekarang bahagia. Ia tidak menyatakan itu, saya pun tidak menanyakannya. Saya hanya yakin ia bahagia. Mungkin karena saat itu ia sedang menyaksikan penampilan artis favorit. Mungkin juga karena tempat barunya lebih menyenangkan.
Tadi saya tidak sempat merasa iri karena pancaran kebahagiaannya. Justru saya merasa bersyukur ia menemukan kantor yang bisa membuatnya menyukai hal yang ia kerjakan. Seperti saya bilang, buat beberapa orang, kantor yang dicari adalah yang nyaman.
Nah, kita selalu punya pilihan. Bertahan di kantor lama dengan gaji seadanya dan pekerjaan yang tidak kita sukai, pindah ke kantor bergaji tinggi dan melakukan hal baru yang tidak membuat kita nyaman, atau membebaskan diri dari keharusan absen 9-6. We can always choose. So choose to be happy.
Published with Blogger-droid v2.0.10