Sabtu

Saturday is supposed to be fun and the most awaited day of the week. Tapi semua berubah sejak negara api menyerang. Some time months before, gue anxious ketika Sabtu datang. Beda dengan orang-orang yang baru anxious menjelang Senin, dulu gue selalu seneng menjelang Senin karena berarti kerja lagi, Lalu, apa yang gue lakukan untuk membuat Sabtu kembali menyenangkan? Setelah berhasil mengumpulkan energi, Sabtu pertama gue menuruni air terjun. Apakah ini kegilaan atau memang gue sedang membutuhkan distraksi, tapi eksplorasi pertama ini seakan membangunkan gue dari koma panjang bertahun-tahun. Berhari-hari merasakan chest pain, gue kira, umur berhasil mengalahkan kesehatan gue dan mungkin gue juga punya penyakit jantung seperti mama? Pun ketika dibawa menuruni air terjun, nyeri di dada tidak terasa. Memang sudah lama gue curiga itu hanyalah psikosomatik. Efek di badan karena pikiran. Lantas ketika dibawa bertualang, rasa sakit itu justru hilang. Sayangnya efek adrenalin sirna beberapa hari

If Steak Has Super Hero

gimana caranya nulis review tanpa nelen ludah? soalnya steak di kedai ini jauh di atas kata enak. rahasia utamanya ada di daging black angus yang jadi andalan di sini. tapi, daging ini bukan apa-apa kalau nggak disiram pake salah satu (atau dua) saus racikan sendiri dari Mas Windhu. dan saus ini nggak akan ditemui di kedai steak lainnya.
dari 8 saus yang ada, menu wajib coba adalah Cajun Delight. Sirloin bertabur wijen ini rasa pedesnya nggak nanggung-nanggung. misal kita nggak pake pesan sponsor: jangan pedes-pedes. dijamin lidah bakal seger banget saat mengunyah potongan sirloin.


nggak boleh ketinggalan juga Butter Garlic dengan soulmate-nya, si tenderloin. tampilan luar emang lebih kecil dari pada sirloin, tapi daging yang tebal dan lembut ini sanggup bikin perut kenyang.  kayak namanya, Butter Garlic ini isinya emang irisan bawang putih, butter dan garem. some people, termasuk saya, mungkin meng-underestimate ini saus. well, u gotta taste it to know it. potong seiris daging tenderloin, lumuri dengan si Butter Garlic, dan rasakan gimana gurih dan juicy-nya saat keduanya berpadu di dalam mulut. my mouth is watering right now.
bukan cuma steak super dari Super Steak yang bikin saya berniat kembali lagi ke sini. keramahan keluarga Mas Windhu juga jadi satu poin kerinduan saya pada Butter Garlic. well, lebih karena sausnya sih. dan daging black angusnya.