Apa Kabar, Bo?

  Apa kabar, Bo? Kemarin saya ke Gramedia. Sanctuary saya pas jaman SD. Dulu waktu Hero Swalayan masih ada di Gatot Subroto. Biasanya saya ke sana setelah ngumpulin duit jajan seminggu dan bisa buat beli komik. Ngga seperti sekarang, dulu banyak komik yang sampul plastiknya terbuka, jadi saya puas-puasin baca sebelum akhirnya beli cuma satu.  Jaman itu majalah Bobo tidak setipis sekarang. Apalagi pas edisi khusus, tebalnya bisa ngalahin kamus. Hahaha, bercanda ya, Bo. Bobo benar-benar teman bermain dan belajar saya, ada beberapa dongeng dunia yang sampai detik ini saya masih ingat. Ada juga dongeng lokal yang jadi favorit saya. Mungkin penulis Bobo sudah lupa, ada sebuah cerpen, yang memuat cerita ibu petani yang asik bekerja hingga anaknya kelaparan. Saya ingat ada syairnya: tingting gelinting, perutku sudah genting, kelaparan mau makan. Saya kemudian meniru syair tersebut dan dimarahin Mama. Beliau bilang, ngga pantas didenger orang. Oh ya, Bo. Mama adalah orang yang berjasa...

Oh, I don't need ur face!

Sunshine is goin' to dawn
And again it's the time for love
Beauty was the opened blouse
And again there is nothing more
Kisses and body works
And we forget when the morning comes
Devicing me again
I just never feel that u real

Just like a vending machine
I stand and insert u the coin
U get me the coke'a'throwin'
And we'll do again
Just like a love device
I stand
And insert u my d*ck
U get me the coke'a'throwin'
And we'll do again
Oh, I don't need ur face

Differences means nothing
When the lights are all turning down
Jazz music are the trick
Make all the passions growing high

- one of Project Cyrios's songs I enjoyed the most.

Comments