Apa Kabar, Bo?

  Apa kabar, Bo? Kemarin saya ke Gramedia. Sanctuary saya pas jaman SD. Dulu waktu Hero Swalayan masih ada di Gatot Subroto. Biasanya saya ke sana setelah ngumpulin duit jajan seminggu dan bisa buat beli komik. Ngga seperti sekarang, dulu banyak komik yang sampul plastiknya terbuka, jadi saya puas-puasin baca sebelum akhirnya beli cuma satu.  Jaman itu majalah Bobo tidak setipis sekarang. Apalagi pas edisi khusus, tebalnya bisa ngalahin kamus. Hahaha, bercanda ya, Bo. Bobo benar-benar teman bermain dan belajar saya, ada beberapa dongeng dunia yang sampai detik ini saya masih ingat. Ada juga dongeng lokal yang jadi favorit saya. Mungkin penulis Bobo sudah lupa, ada sebuah cerpen, yang memuat cerita ibu petani yang asik bekerja hingga anaknya kelaparan. Saya ingat ada syairnya: tingting gelinting, perutku sudah genting, kelaparan mau makan. Saya kemudian meniru syair tersebut dan dimarahin Mama. Beliau bilang, ngga pantas didenger orang. Oh ya, Bo. Mama adalah orang yang berjasa...

Porto! 23





Re-define Pop Music a la The Extra Large

Kepiawaian Davina (vokal), Pandu (bass), Dion (keyboard), Panji (gitar) dan Ape (drum) dalam bermusik udah nggak perlu diragukan lagi. Lama malang melintang di dunia musik dalam negeri, kelimanya sepakat bergabung dalam The Extra Large.

Terbentuk di tahun 2008, The Extra Large lebih dulu terkenal lewat video Youtube dengan mengaransemen ulang lagu-lagu melayu. Dari cerita Panji nih, awalnya mereka ditantang salah satu stasiun radio untuk membawakan lagu yang lagi mainstream, dengan gaya musik mereka sendiri. Pas di-upload ke Youtube, ternyata banyak dapet respon positif. Tapi mereka nggak lantas cuma nge-cover lagu orang, buktinya, bulan Oktober 2011 lalu The Extra Large mengeluarkan debut album mereka, Confession.

Ngobrol bareng The Extra Large, Gogirl! sampe speechless dan keabisan nafas karena ketawa mulu. Nggak jauh beda dengan tampilan panggungnya yang friendly dan doyan becanda, sesi wawancara dan foto pun rame sama becandaan mereka. “ Awalnya, gue nggak pengen bikin band jazz,” tiba-tiba Pandu nyeletuk, “Gue maunya bikin Ben Kasyafani.” Sambungnya yang langsung bikin crew Gogirl! ketawa heboh. Ngomongin soal genre musik, banyak yang menyangka The Extra Large adalah band jazz. “Nah itu juga yang kita nggak tau. Kita ini band pop, loh. Tapi dengan menambahkan banyak unsur musik lainnya.” Jelas Panji. “Kita namain genre ini new pop creation.” Tambah Dion.

Genre new pop creation ini mereka tuangkan dalam 8 lagu yang ada di album Confession. Kita bisa menikmati sentuuhan soul, R&B, electro dan British pop dalam tiap lagu di album ini. Begitu Gogirl! bilang kalau benang merah album pertama mereka adalah cinta, Pandu langsung angkat bicara. “Sebenernya, Confession ini adalah album religi yang rilis di luar bulan puasa.” Sekali lagi, mereka emang hobi banget becanda, hehehe.  Dari 8 lagu semua lirik dan aransemennya dikerjakan sendiri oleh mereka. Bisa dibilang, nuansa cinta emang kerasa banget di sini, tapi nggak sekedar antara cinta cowok sama cewek. Kelimanya sepakat untuk menampilkan cinta dalam pengertian universal.
Ngomong-ngomong soal nama band yang sering dikonotasikan dengan ukuran badan para personilnya, Gogirl! jadi penasaran, boleh nggak sih personil The Extra Large nurunin berat badan? “Hahaha, boleh banget. Gue sih nggak ngelarang kalau yang lain mau nurunin berat badan. Masalahnya, mereka bisa nggak?” sahut Pandu disambut gelak tawa.

teks dan foto BTS: Shinta
Gogirl! Magazine vol 85

Comments