Apa Kabar, Bo?

  Apa kabar, Bo? Kemarin saya ke Gramedia. Sanctuary saya pas jaman SD. Dulu waktu Hero Swalayan masih ada di Gatot Subroto. Biasanya saya ke sana setelah ngumpulin duit jajan seminggu dan bisa buat beli komik. Ngga seperti sekarang, dulu banyak komik yang sampul plastiknya terbuka, jadi saya puas-puasin baca sebelum akhirnya beli cuma satu.  Jaman itu majalah Bobo tidak setipis sekarang. Apalagi pas edisi khusus, tebalnya bisa ngalahin kamus. Hahaha, bercanda ya, Bo. Bobo benar-benar teman bermain dan belajar saya, ada beberapa dongeng dunia yang sampai detik ini saya masih ingat. Ada juga dongeng lokal yang jadi favorit saya. Mungkin penulis Bobo sudah lupa, ada sebuah cerpen, yang memuat cerita ibu petani yang asik bekerja hingga anaknya kelaparan. Saya ingat ada syairnya: tingting gelinting, perutku sudah genting, kelaparan mau makan. Saya kemudian meniru syair tersebut dan dimarahin Mama. Beliau bilang, ngga pantas didenger orang. Oh ya, Bo. Mama adalah orang yang berjasa...

Why don't u tweet me?

Kadang, gue nerima email galau macam ini dan mencoba bijak dalam menyikapinya. But yes, ini cuma opini gue, nggak mewakili apapun atau siapapun kecuali otak gue. Sori, nama disamarkan yah.

Question:
hai aku anggi, aku lagi ada masalah. aku suka cemburu sama cowo aku kalau on twitter pasti dia mention sama cewe semua padahal sebelumnya aku udah pernah bilang sama dia kalau aku gasuka dia terlalu deket sama cewe lain,dia sempet ga berhubungan sama cewe-cewe itu tapi akhir-akhir ini dia berhubungan lagi . gimana yaa caranya biar aku sama dia ga ribut terus gara-gara masalah ini?

I say:
Hi Anggi. Common question, dia mention2annya gimana? Apa terkesan flirting? Tebar pesona? Kalau nggak, let him.
Kamu udah bener banget dengan ngasih tau dia perasaan kamu soal mention2an itu. Tapi, I know for sure, for some boys it don't make sense. Kenapa cemburu sama interaksi di social media? I'm ur boyfie, don't u believe me? Sort of lah. Boys will always be boys.
Jadi, sebelum ngabisin energi buat cemburu, perhatikan ini dulu:
1. Konten yg dibahas dlm tweet itu. Bisa dong bedain yang mana mesra, centil, dan becanda?
2. Dia melakukannya ke semua cewe, atau satu-dua cewe secara konstan.
Kalau ke semua cewe, bisa jadi dia emang ramah dan tukang rumpi. Tapi kalau konstan ke satu cewe, I think u deserve to ask him.
3. Sekali lagi, bilang ke dia, kalau mention itu bikin kamu cemburu. Jangan blg: 'aku nggak suka deh kamu mention dia'. Tapi blg langsung aja perasaan kamu.
When people in relationship, they wanna be happy. Re u happy right now? If u re, those little thing won't bother u. And if ur bf happy, he won't flirting around.
Ask me anytime.

Gue pernah baca, entah dimana, kalau teknologi itu pedang bermata dua. Saat lo nggak hati-hati saat menggunakannya, bisa-bisa nebas kaki sendiri.
Kalau aja bisa, gue pengen tetap hidup cuma dengan surat, telegram dan fixed phone. Namun karena tuntutan kehidupan, gue nenteng-nenteng 2-3 ponsel tiap hari. Cuma untuk memastikan jadwal hari ini berjalan lancar.

Ngomong-ngomong soal socmed, gue baru aja ngeaktifin lagi twitter dan facebook gue. Tapi gue nggak nge-install aplikasi socmed itu di smartphone gue. So, sorry for late reply. Lagian, gue udah ngerasain enaknya nggak pake dua socmed itu. Nggak kudu pake pencitraan, nggak kudu sedih liat status cowok yang gue suka. Nggak harus bilang fuck tiap kali baca timeline atau newsfeed.
Asiknya nggak punya socmed, orang-orang kembali menelepon dan sms gue saat ada perlu. Gak kudu repot meriksa beragam socmed dan email to keep in touch.

Stay in touch, fellas
Shinta, I am gadget freak, actually.

Comments