Read This When You Want To Give Up

 I keep listing the reasons why I can't kill myself. And each day it gets shorter. Still, I live. Liking my job, taking care of others, set goals, and actually achieved it. All while still wanna die. So I try to understand, what's exactly in my brain. What's I'm looking for. What's the drive that gets me up every morning. Why I'm in constant pain. Maybe I'm just dramatic, a little bit melancholy. I know what I want is for the pain to stop. And I need to know where the bleeding is to stop it. What and who hurts me. Or No matter what and who, when and how, I need to accept and forgive. Forgive that I can't change the past, I can't change people. Accept that I only can control myself. To tough up and not let it hurts. Maybe this is not about me. Maybe the what and the who weren't aware that they hurt me. It's like a circle. While they tried to protect themselves, they unintentionally hurt others. The fact that I wanna die since 4th grade and sti

lluvia #3

Aku menatap takut pada layar ponselku. Seakan-akan benda kecil itu bisa meledak sewaktu-waktu. Deretan nomor yang sama berulang kali ku ketikan.

'May I call u?'

Ah, tidak. Belum dua puluh empat jam aku menuliskan akan bertahan diam. Mungkin juga hanya aku yang merasa kalau kami punya urusan yang tertunda. Urusan yang takkan pernah selesai.

'May I call u?'

Aku menatap nanar pada rintik hujan. Selalu hujan saat aku bersedih. Selalu hujan saat aku mengingatnya. Ada lubang besar menganga dalam hatiku. Rasa tidak ingin terbiasa tanpa dia.

Nekat, aku menekan tombol panggil. Sungguh, aku berharap panggilan ku akan terabaikan. Satu nada panggil. Kakiku terpaku. Dua nada panggil. Rintik hujan mulai membasahiku. Tiga nada panggil. Ada rasa perih menjalar dalam dada.

Lalu akan terdengar suaranya. Beberapa kalimat basi akan meluncur dari mulutku. Tak pernah tau harus berkata apa. Suaraku pastinya bergetar, begitupun kakiku. Aku hanya ingin mendengar suaranya. Menyuruhku menyudahi kegilaanku. Atau menyuruhku berteduh dari hujan. Atau memakiku. Atau mengasihaniku. Atau menghakimiku. Atau mengerti aku.

Apapun. Hanya suaranya. Bercampur dengan deru hujan. Hanya suaranya, memanggil namaku. Hanya suaranya.

Aku masih berdiri dalam hujan. Diseberang sana, nada panggil masih terdengar. Hujan takkan pernah menghapus lukaku.

Comments